Mengenal Karya Chairil Anwar Lewat Buku Aku Ini Binatang Jalang



      

         Siapa yang tidak tahu Chairil Anwar? Bagi kalian penggemar sastra khususnya puisi, pasti sudah tidak asing lagi dengan penyair kelahiran tahun 1922. Sajak karangannya seperti "Aku","Derai Derai Cemara","Diponegoro", dan lainnya sudah banyak dibukukan. Salah satunya yaitu buku "Aku Ini Binatang Jalang Chairil Anwar" dengan editor Pamusuk Eneste. Buku ini diterbitkan pertama kali oleh Gramedia pada Maret 1986 di Jakarta, dan dicetak dengan versi hard cover pada Juli 2011.


        Buku versi hard cover yang memiliki 160 halaman ini berisi 80 puisi karya Chairil Anwar, 2 puisi saduran, kata-kata dari editor, biografi dan bibliografi tentang Chairil Anwar, dan koleksi surat-surat dari Chairil untuk H.B. Jassin yang dimuat untuk pertama kali. Sang editor menerangkan bahwa puisi dalam buku ini sebagian diambil dari buku yang pernah memuat koleksi Chairil yaitu "Deru Campur Debu","Kerikil Tajam dan Yang Terhempas dan Yang Putis","Tiga Menguak Takdir", dan "Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45". Jadi, dalam buku ini ada beberapa judul puisi yang sama tapi isinya berbeda karena diambil dari beberapa sumber buku tersebut. 

        Ada rasa senang saat membacanya, selain nyaman saat memegang buku versi hard cover, dalam satu halaman berisi satu puisi (kecuali puisi yang panjang akan memakan dua halaman). Hal ini seolah-olah editor memberikan ruang bagi pembaca untuk mencorat-coret halaman itu dalam hal mengkaji dan mempelajari salah satu puisi. Ada beberapa puisi yang diberi keterangan waktu saat puisi itu dibuat. Tak tanggung-tanggung, buku ini mengklasifikasi puisi berdasarkan tahun pembuatan dari tahun 1942-1949. Hal ini membuat isi buku rapi dan nyaman untuk dibaca.



        Walaupun buku ini kelihatan rapi, namun ada sedikit kekurangan diantaranya, jarak tiap baris dalam kata pembuka, penutup, dan catatan editor terlalu rapat, sehingga memungkinkan pembaca merasa lelah membaca. Tapi, kelelahan pembaca terbayar karena isi dari kata-kata tersebut bermanfaat ditambah ada beberapa catatan kaki. Dalam hal lain, biografi tentang Chairil sangat singkat padahal masih ada halaman yang memungkinkan untuk ditambahi. Catatan untuk buku ini sebaiknya biografi tokoh diperkuat lagi karena selain pembaca mengenal karyanya, pembaca juga perlu mengenal sang tokoh lebih dalam. 


        Buku dengan cover foto Chairil Anwar dan domonasi  warna merah darah, seolah menggambarkan bahwa Chairil ini seperti binatang jalang dari kumpulannya terbuang. Buku yang berisi kumpulan sajak dan surat karya Chairil ini cocok untuk dikoleksi karena memuat puisi dari berbagai versi buku. Juga terdapat surat-surat untuk H.B. Jassin yang menggunakan bahasa puitis. "Chairil Anwar lazim dianggap sebagai pelopor "Angkatan 45" dalam sastra Indonesia." Pamusuk Eneste, Aku Ini Binatang Jalang Chairil Anwar (Jakarta: Gramedia, 1986), hal. 131.


Buku yang di resensi :
Aku Ini Binatang Jalang Chairil Anwar Edotor : Pamusuk Eneste

Universitas Negeri Yogyakarta
Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta

Komentar

Postingan Populer