Apresiasi Musik, Komponen Musikal, dan Elemen-Elemen Musik

Apresiasi Musik

Apresiasi Musik adalah kemampuan mendengar dengan penuh pengertian. Orang yang memiliki kemampuan musikal yang tinggi, belum tentu bisa mengapresiasi musik karena tidak ada upaya untuk mendengarkan dengan penuh pengertian terhadap suatu karya musik. Maka dari itu, seseorang perlu mengembangkan apresiasinya. Berikut adalah langkah-langkah pengembangan apresiasi :
  1. Mendengarkan pasif (hearing) : Hanya mendengar karya
  2. Mendengarkan aktif (listening) : Mengulamg karya yang sering didengar. 
  3. Menikmati : Musik sebagai media menikmati. Maksudnya mendengarkan karya musik sambil menikmati secangkir coklat panas di sore hari.
  4. Mendengarkan dengan melibatkan emosi yang luar biasa : Totalitas dalam mendengarkan karya. Misalnya suatu karya musik yang bisa membuat perasaannya terketuk dan meneteskan air mata.
  5. Memunculkan presepsi : Membuat anggapan tentang karya musik merupakan puncak apresiasi.

Untuk mencapai puncak apresiasi, pendengar pasti akan melewati langkah langkah tersebut. Namun, masih diperlukan cara cara untuk membangun presepsi seseorang. Pertama yaitu mendengarkan berulang ulang. Seseorang perlu membiasakan mendengarkan karya-karya melalui perangkat seperti MP3, CD, Radio, dan lain-lain. Cara kedua yaitu mendengarkan diwaktu yang tepat. Kondisi lingkungan dan suasana hati yang tidak mendukung memungkinkan seseorang bisa berprasangka buruk terhadap kayra yang didengar. Cara ketiga yaitu mengembangkan dengan ilmu pengetahuan yang terbagi menjadi 2 macam, yaitu umum dan khusus. Ilmu pengtahun umum meliputi teori-teori misalnya, teori tentang frekuensi, amplitudo, teori musik, dan sebagainya. Sedangkan ilmu pengetahuan khusus (sejarah) bisa diperoleh melalui buku, film, dan lainnya.

Seseorang bisa mengapresiasi suatu karya dengan dua pendekatan apresiasi yaitu, pendekatan auditori (mendengarkan) dan pendekatan visual (penglihatan). Pendekatan auditori yaitu mempelajari musik dengan cara mendengarkan musik misalnya, mendengar soloisnya, mendengar interlude lagu, dan sebagainya. Pendekatan visual yaitu melihat musik yang tidak tertangkap telinga misalnya, melihat music score, melihat interpretasi pemain, dan lainnya.

Tentunya dalam mengapresiasi suatu karya, terdapat hambatan-hambatan apresiasi diantaranya adalah kesulitan auditori atau hambatan kemempuan mendengarkan. Membuat pilihan suka dan tidak suka terhadap karya tertentu karena belum memahami karya juga merupakan hambatan apresiasi. Hambatan selanjutnya setelah membuat pilihan adalah membuat prasangka. Anggapan negatif muncul karena membuat pilihan, kurang pemahaman, dan hanya memahami konteks arti visualnya saja (simbol dan gaya yang mencerminkan suatu genre musik).

Komponen Musikal

Komponen musikal meliputi komponis, pemain, dan penikmat musik/pendengar. Melalui media buku, koran, majalah, dan music score, komponis atau pencipta lagu bisa menyebarluaskan karyanya untuk dimainkan oleh orang lain. Pemain membutuhkan media seperti TV, radio, kaset, CD, dan lainnya supaya dapat didengar oleh orang lain. Peran pemain sangat penting yaitu, menyampaikan pesan dari komponis untuk penikmat musik. Pendengar akan memberikan respon atau presepsi tentang suatu karya yang dapat disebarluaskan agar orang lain juga bisa merasakan apa yang didengarnya. Namun, pendengar tidak bisa memahami sebuah karya karena interpretasi seorang pemain. Jika cara pemain dalam menginterpretasi karya tidak sesuai yang diharapkan komponis, maka pesan yang dimaksud komponis tidak sampai ke penikmat musik.

Elemen-Elemen Musik

Dalam membuat sebuah komposisi musik, seyogyanya tidak lepas dari elemen musik. Elemen-elemen musik antara lain :
  1. Suara 
Terdiri dari udara yang bergetar (bunyi) dan udara yang bergetar dengan frekuensi (nada). Elemen suara ini memiliki  beberapa unsur diantaranya, tinggi rendahnya nada (pitch), keras lembut (dynamic), dynamic indication, dan tone colour (timbre)
  1. Media Tampilan
Terdiri dari suara manusia (bersiul, bernyanyi, teriak, berbicara, sopran, tenor, alto, bass) dan suara instrument yang dibedakan berdasarkan sumber bunyinya antara lain : 
(1). Idiophone : sumber bunyinya benda itu sendiri. (Castanget, maracas, cabassa, simbal, dll)
(2). Membranophone : sumber bunyinya membran. (Pauken, kendang, conga, tympany, dll)
(3). Aerophone : sumber bunyinya getaran udara. (Flute, clarinet, oboe, trumpet, tuba, dll)
(4). Chordophone : sumber bunyinya dawai. (Gitar, biola, piano, koto)
(5). Mekanik elektrik : membutuhkan tenaga listrik untuk diproses menjadi bunyi. (Keyboard, midi controler, dll)
  1. Irama
Terdiri dari ketukan, birama (hitungan), ketukan berat atau accent (untuk mengetahui hitungan suatu irama), sinkop (ketukan berat yang tidak pada hitungan), dan tempo atau kecepatan. Jika kelima unsur tersebut disatukan, maka disebut pola irama.
  1. Notasi Musik
Notasi bisa diartikan sebagai simbol. Dalam musik, simbol-simbol itu adalah nada (semakin tinggi letak nada, maka nadanya juga makin tinggi), ritme (harga nada), tanda diam, dan tanda birama.
  1. Melodi dan musical form (bentuk musik)
Melodi adalah rangkaian nada nada yang dimainkan bergaintian. Jika dilihat dalam partitur musik, melodi biasanya tertulis secara horisontal. Musical form terdiri dari motif (elemen terkecil dalam melodi), frase (gabungan beberapa motof), kalimat (gabungan kedua frase), bagian (gabungan kedua kalimat), dan bentuk (gabungan dari beberapa bagian).
  1. Harmoni
Harmoni adalah dua nada atau lebih yang dibunyikan bersama. Berbeda dengan melodi, harmoni jika dilihat dalam partitur akan tertulis secara vertikal. Macam-macam harmoni antara lain yaitu konsonan (enak didengar, nyaman), disonan (tegang, tidak nyaman didengar), the triad (tiga nada yang dibunyikan bersama), dan broken chord (akord yang pecah, yang dimainkan dengan cara arpegio). Arpegio adalah akord yang dibunyikan bergaintian. Walaupun terlihat vertikal, tapi jika dibunyikan dengan motif yang sama berulang-ulang, maka akan terkesan seperi homophoni(iringan). Jenis alat musik yang biasa memainkan bagian ini adalah alat musik mono timbral (bisa memainkan melodi dan harmoni tapi broken chord) contohnya adalah siter.
  1. Tekstur musik
Terdiri dari monophoni (satu suara) yang populer di zaman musik abad pertengahan dan musik georgian. Lalu ada polyphoni (banyak suara) yang populer di zaman renaisance dan barok. Homophoni (harmoni) banyak suara, tapi berfungsi sebagai iringan melodi dan populer di zaman klasik.
  1. Penata penampilan
Dalam suatu pertunjukan, selain di kerjakan oleh panitia manajemen pertunjukan seperti art director, house manajer, stage manager, dan sebagainya, dalam ranah musik sendiri biasanya terdapat repertoar (karya musik), music derector (komponis/aranger), dan conductor (seseorang yang memimpin orkestra/chamber).

Apresiasi musik adalah kemampuan seseorang dalam mendengarkan karya dengan penuh pengertian, sehingga akan memuncalkan prasangka yang positif atau negatif tergantung pengetahuan seseorang tentang teks dan konteks suatu karya tersebut. Teks meliputi elemen-elemen musik dan konteks meliputi  cerita dibalik pembuatan karya tersebut dan sejarah komponis. 


Komentar

Postingan Populer